Beliau adalah seorang kiayi NU yang sangat fenomenal, tidak suka membeda-bedakan, dan sangat bertolerasni, mempunyai sepak terjang yang sangat banyak. pengalaman beliau bisa di bandingankan dengan para senior-senior di atasnya. Dan banyak sekali penggemar beliau karena memang ceramah yang beliua sampaikan begitu jelas dan enak di dengarkan sehingga mudah untuk di pahami. Sumber-sumber buku beliau untuk ceramah pun bukan dari internet lagi melainkan buku kuning yang berasal dari arab. Beliau Bernama Ustadz Abdul Somad

Ustadz Abdul Somad yg namanya dikenal luas publik usai penolakan rencana dakwah dirinya di Hong Kong beberapa ketika lalu, mempunyai kemungkinan menjadi calon presiden (capres) dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019. Nama ustaz yang pula dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau itu muncul pada survei yg dilakukan forum Media Survei Nasional (Median) terkait sosok yang akan dipilih apabila menjadi peserta pada pilpres.

"Ustaz Abdul Somad mempunyai elektabilitas 0,tiga persen dalam survei yang digelar antara 1 hingga 9 Februari 2018," ujar Direktur Median, Rico Marbun, pada rilis survei yang diterima VIVA pada Jumat, 23 Februari 2018.

Survei dilakukan terhadap 1.000 responden yang beredar acak, mewakili populasi semua rakyat Indonesia yg mempunyai hak pilih pada Pilpres 2019. Sampel dipilih dengan teknik multistage random sampling dengan tingkat kesalahan survei sekitar 3,1 persen dan taraf kepercayaan  95 %.

Rico menyebutkan, nama ustaz Abdul Somad secara impulsif dilontarkan oleh 0,tiga responden. Padahal, Median tidak memasukkan namanya dalam daftar 33 tokoh yang mempunyai kemungkinan berlaga pada pilpres. Menurut Rico, metode survei ini sengaja dilakukan, sebagai akibatnya benar-benar bisa menangkap persepsi rakyat atas tokoh-tokoh yg bisa jadi capres.

"Kalau nir dibebaskan menyebut nama tokoh, persepsinya sebagai diarahkan," ujar Rico.

Survei Median menemukan bahwa dua peserta Pilpres 2014, Presiden petahana Joko Widodo dan bekas rivalnya, masih menduduki urutan teratas potensi elektabilitas. Jokowi meraih nomor  35,0 persen, sedangkan Prabowo 21,2 persen.

Tokoh lainnya yg masuk jajaran teratas adalah Gatot Nurmantyo (lima,5 persen), Anies Baswedan (4,lima %), Agus Harimurti Yudhoyono (3,3 persen), dan Jusuf Kalla (2,2 persen).

Sumber: Ucnews